Jujurentah mengapa aq tak terllu sedih mendengar vonis doter,kali ini aq bener2 ikhlas mungkin karena sebelumnya aq tak mngira aq hamil, Aq pun segera di operasi,untuk mngangkat gumpalan darah itu,ternyata sakit yang kurasakn karna gumpalan itu mulai pecah. Aq masih beruntung,karna sebenarnya kehamilan ini bsa mnyebabkan kematian,namun aq masih bisa bernafas,masih bisa tertawa n mersakan
Ternyatajanin dalam kandungan saya di vonis dokter tidak mengalami perkembangan sama sekali dengan usia kehamilan saya yang sudah masuk di minggu ke-8, tidak ada detak jantung pula yang terdeteksi. Ternyata kenyataan ini sangat sulit diterima saya maupun suami, walaupun 2 dokter yang kami temui menyatakan vonis yang sama. oooh GoD..
Daripengalaman saya ini, saya mengetahui faktor penyebab bisa terjadinya janin tidak berkembang, dan hal-hal berikutlah yang harusnya saya lakukan: Jangan terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman yang kurang sehat bagi ibu hamil, seperti nanas, durian, kopi, dan teh. Jangan naik turun tangga.
Hariini gw baru ambil sample darah dan hasilnya baru bisa terlihat 3 hari ke depan. Doakan semoga hasilnya bagus yah. Oia gw sudah punya anak 1 perempuan umur 4 thn. Kurang lebh 1 tahun lalu gw hamil ektopik kembar (1 janin di rahim namun tidak berkembang dan 1 janinberkembang diluar rahim). Sedihnya kedua janin tidak bisa diselamatkan.
Terimakasih ya ALLAH terima kasih Prof.Rita dan team membuat mas Ibranku bisa melihat warna warni dunia mas Ibran akan memakai kacamata untuk membantu retinanya berkembang baik, saran kepada yg baru menikah mau segera punya momongan dan yang sedang hamil cek tokso, rubela dan tors supaya janin sehat baik perempuan dan laki2 nya,tapi asri dan Ibran tidak ada terdeteksi rubela, tokso dan tors
Saatitu di bulan Januari 2007, saya mengalami perdarahan dan harus bedrest. Namun setelah menjalani bedrest pun perdarahan tidak kunjung berhenti. Ternyata janin saya tidak berkembang. Seharusnya kehamilan saya berusia 10 minggu, namun janin saya tidak berkembang sejak kehamilan 5 minggu, belum ada detak jantungnya.
Positifthinking bunda semoga semua baik2 aj. Ak hamil pertama flek di usia 11W, dan di usg janin tidak berkembang. Di kasi obat penguat tapi qadarullah janinku gugur. 4blan kemudian positif lagi dan sempet flek semester awal, tapi alhamdulillah ak bisa lewati semua sampai lahiran. Skrang anakku udh 6blan, sehat dan lincah.. semangat ya bunda
PenyebabVonis Janin Tidak Berkembang Tapi Ternyata Berkembang Dan Hal Yang Perlu Dilakukan Post author Scientific review by : Redaksi merupakan suatu proses hidup yang sangat penting dan harus diperhatikan dengan baik oleh setiap ibu hamil mengingat adanya kondisi kerentanan yang dapat terjadi terutama pada beberapa ibu
Sidikjari sudah terbentuk saat kita masih berbentuk janin di dalam kandungan. Kondisi yang ada di dalam rahimlah yang dinilai mempengaruhi pola sidik jari setiap manusia. Beberapa faktor yang dianggap memengaruhi bentuk sidik jari antara lain: Sejauh ini, belum pernah sama sekali ditemukan ada dua orang memiliki sidik jari yang sama.
Alhamdulillah janin berkembang baik. Dr. Achmad wanti-wanti kalau saya merasa tidak sanggup, maka persalinan dapat dipercepat. Jika persalinan harus dipercepat maka usia yang tepat adalah 37 minggu. Jika kurang dari itu, butuh waktu 2 x 24 jam untuk memberikan suntikan penguat paru-paru bagi janin.
YZfKyMz.
Momen kehamilan tentu menjadi momen kebahagiaan tersendiri bagi pasangan suami istri yang baru saja menikah. Meski harus mengalami masa-masa yang berat di awal kehamilan, para calon ibu tetap akan berusaha menjaga kandungannya dengan baik, sampai masa persalinannya tiba. Setiap fase perkembangan janin juga menjadi sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu, itulah sebabnya para ibu hamil harus rutin datang ke dokter kandungan untuk melihat perkembangan janin berkembang dengan baik atau tidak. Dalam dunia medis, janin yang tidak berkembang biasanya disebut dengan blighted ovum, yang sering kali terjadi pada trimester pertama atau di awal kehamilan. Blighted ovum sendiri bisa dideteksi sejak awal kehamilan dengan mengenali beberapa ciri-ciri yang biasanya terjadi pada ibu hamil. Apa saja ciri-ciri yang bisa menunjukkan kondisi janin yang tidak berkembang? Simak penjelasannya berikut ini. 7 Ciri-Ciri Janin yang Tidak Berkembang 1. Tidak Ada Detak Jantung Detak jantung pada bayi biasanya akan terdengar saat kehamilan sudah memasuki minggu ke-9 atau 10, atau saat embrio sudah berubah menjadi janin. Jika pada usia ini, detak jantung bayi masih tidak terdengar, kamu mungkin perlu waspada karena ada beberapa kemungkinan yang terjadi. Perlu kamu ketahui bahwa detak jantung yang tidak terdengar bisa disebabkan oleh letak atau posisi bayi, tapi juga bisa menjadi tanda kalau janin tidak berkembang. 2. Janin Berukuran Kecil Ukuran janin yang tergolong kecil pada umumnya disebabkan oleh hambatan pertumbuhan janin di dalam rahim, kondisi ini disebut dengan IUGR atau Intra Uterine Growth Restriction. Beberapa penyebab terjadinya IUGR pada ibu hamil antara lain seperti anemia, diabetes, gangguan ginjal, dan masalah pada plasenta yang tentunya bisa mengganggu suplai makanan dari ibu ke janin, inilah yang akhirnya membuat janin tidak bisa berkembang sempurna. Cara termudah untuk mengetahui ukuran janin, bisa dilakukan dengan pemeriksaan USG atau mengecek kenaikan berat badan pada ibu hamil selama kehamilan. 3. Kram Perut yang Parah Kram perut sebenarnya adalah hal yang biasa terjadi pada wanita di awal masa kehamilan, gejalanya juga sedikit mirip dengan kram pada saat menstruasi. Namun, saat kamu mengalami kram perut yang terlalu berlebihan, segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan karena ini bisa menjadi salah satu ciri janin yang tidak berkembang. Jika gejala kram perut ini dibarengi juga dengan rasa mual yang hebat, tubuh menggigil, dan demam tinggi, ada kemungkinan kamu sedang mengalami kehamilan ektopik Kehamilan ektopik biasanya terjadi saat sel telur yang dibuahi ternyata menanamkan dirinya di luar rahim atau di saluran tuba yang menghubungkan ovarium ke rahim, kondisi ini juga bisa membuat janin tidak berkembang. 4. Ketuban Pecah Terlalu Dini Seperti yang sudah kita ketahui, ketuban adalah cairan yang menyelimuti rahim tempat dimana bayi berada dalam kandungan, ketuban ini memiliki peran yang penting selama masa kehamilan. Secara normal, plasenta bayi biasanya akan pecah dengan sendirinya saat terjadinya kontraksi menjelang persalinan. Ketuban yang pecah terlalu dini dan jauh dari waktu perkiraan persalinan tentu menjadi salah satu kondisi yang harus diwaspadai karena bisa menjadi tanda bahwa janin tidak berkembang secara normal. 5. Pendarahan Mendadak Sama seperti kram pada perut, para ibu hamil juga sering mengalami flek atau pendarahan ringan selama masa kehamilan. Pendarahan hebat yang terjadi secara mendadak disertai dengan nyeri pada perut tentu bukan hal yang umum dan harus segera dilakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa janin tidak berkembang dengan baik, atau bahkan memang sudah meninggal di dalam kandungan sejak beberapa waktu sebelumnya. 6. Morning Sickness Berkurang Morning sickness adalah hal yang wajar dialami oleh ibu hamil terutama pada minggu ke-8 sampai 16, biasanya ditandai dengan rasa mual yang berlebihan karena kadar HCG yang tinggi, tapi ini bisa menjadi tanda bahwa janin di dalam kandungan berkembang secara normal. Namun, saat ibu hamil tiba-tiba tidak pernah lagi mengalami morning sickness, kondisi ini tentunya harus diwaspadai karena bisa menjadi salah satu tanda bahwa janin tidak berkembang dengan sempurna. 7. Ukuran Fundus Tidak Normal Selama kehamilan, dokter kandungan akan melakukan pengukuran pada bagian rahim, terutama untuk melihat tinggi fundus bagian puncak rahim sampai tulang kemaluan. Pengukuran ini bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk memantau apakah janin tumbuh dengan baik atau tidak, sekaligus untuk mengecek panjang fundus agar tetap sesuai dengan usia kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan ukuran normal, berarti ada masalah dengan kehamilan tersebut, bisa karena air ketuban yang terlalu sedikit, posisi bayi yang sungsang, atau bahkan menjadi tanda bahwa janin tidak berkembang sempurna. Itulah beberapa ciri-ciri janin yang tidak berkembang dan patut diwaspadai oleh para ibu hamil karena bisa membahayakan si calon bayi dan dirinya sendiri. Masa-masa kehamilan memang menjadi salah satu fase yang paling menyenangkan sekaligus mendebarkan karena tidak ada faktor yang bisa menjamin apakah si janin bisa berkembang sempurna atau tidak. Dengan kata lain, mempelajari banyak wawasan mengenai kehamilan tentu menjadi hal yang sangat penting bagi para ibu hamil, karena bisa membantunya mengatasi setiap kesulitan di masa kehamilan sampai persalinan. Salah satu rekomendasi buku yang bisa dibaca oleh para ibu hamil adalah buku Anti Panik Menjalani Kehamilan karya Tiga Generasi. Bagi para calon ibu yang baru pertama menjalani kehamilan, mereka biasanya akan mudah panik saat mengetahui berbagai mitos seputar kehamilan yang beredar di masyarakat. Melalui buku ini, penulis akan membahas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kehamilan, untuk membantu mengatasi kepanikan yang biasanya dialami oleh para ibu hamil. Tidak hanya dokter, buku ini juga dilengkapi dengan beberapa penjelasan dari tim ahli seperti dokter spesialis dan psikolog yang akan membahas mengenai tips lancar menjalani masa kehamilan sampai waktu persalinan tiba. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, buku ini bisa langsung dibeli melalui Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. Promo Diskon
Kehamilan merupakan momen istimewa bagi setiap wanita. Namun, terkadang proses kehamilan tidak berjalan lancar sehingga bisa berakhir dengan kekecewaan. Ada banyak masalah yang bisa terjadi selama masa kehamilan, salah satunya adalah janin yang tidak berkembang. Dalam istilah medis, janin yang tidak berkembang disebut dengan blighted ovum atau hamil kosong. Perlu diketahui, sel telur yang sudah dibuahi akan membelah dan membentuk embrio. Proses ini biasanya terjadi pada hari ke-10 kehamilan. Lantas plasenta mulai berkembang dan hormon kehamilan meningkat. Namun pada kasus janin tidak berkembang, sel telur yang sudah dibuahi gagal membelah diri menjadi embrio. Seperti dilansir American Pregnancy Association, kondisi janin tidak berkembang biasanya terjadi pada trimester pertama dan sebelum Anda menyadari tengah hamil. Meski begitu, Anda akan tetap merasakan tanda-tanda kehamilan, mulai dari terlambat menstruasi hingga hasil test pack yang menunjukkan dua garis atau positif. Tapi saat plasenta berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, perlahan tanda kehamilan akan hilang. Kemudian Anda akan mengalami kram perut dan perdarahan dari vagina guna meluruhkan janin yang tidak berkembang. Penyebab janin tidak berkembang bisa beraneka ragam. Berikut adalah beberapa di antaranya yang perlu mendapat perhatian khusus. 1. Kerusakan kromosom Dalam buku berjudul Anembryonic Pregnancy, kelainan atau kerusakan kromosom bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang di dalam kandungan lalu memicu keguguran. Trisomi adalah jenis kelainan kromosom yang sering menjadi penyebab janin tidak berkembang. Setidaknya 30 persen janin yang memiliki trisomi berakhir dengan keguguran. Jenis trisomi 16 bisa memicu pertumbuhan embrio yang belum sempurna dan membentuk kantong kosong. Sedangkan jenis trisomi lain sering mengakibatkan kematian embrio dini sebelum menjadi janin. Satu hal yang perlu diingat, kerusakan kromosom ini tidak disebabkan oleh Anda dan pasangan. Jadi Moms dan Dads tidak perlu menyalahkan diri sendiri atau orang lain apabila mengalami janin tidak berkembang karena alasan yang satu ini. 2. Faktor genetik Apabila dalam keluarga Anda ada yang pernah mengalami kondisi serupa, hal ini bisa menjadi faktor risiko penyebab janin tidak berkembang. Kondisi kelainan genetik ini dipengaruhi oleh pembelahan sel yang tidak normal, seperti Gangguan gen tunggal Pernikahan sedarah Kerusakan DNA pada sperma Pembelahan sel yang tidak normal ini bisa memicu perdarahan pada vagina hingga keguguran. 3. Stres Mengutip situs Mayo Clinic, stres yang sangat parah juga bisa memengaruhi kondisi kesehatan ibu hamil dan menyebabkan janin tidak berkembang. Janin tidak berkembang atau hamil kosong termasuk dalam kondisi keguguran. Setidaknya 10-20 persen ibu hamil mengalami keguguran. Kondisi ini paling sering terjadi pada masa kehamilan atau ketika wanita belum menyadari dirinya sedang hamil. 4. Penyakit tuberkulosis Tuberkulosis atau penyakit yang menyerang pernapasan ini juga bisa mengganggu fungsi organ reproduksi wanita. Ibu hamil yang memiliki penyakit tuberkulosis dan infeksi saluran reproduksi memiliki kemungkinan akan mengalami janin tidak berkembang. Komplikasi dari saluran reproduksi yang mencakup perlekatan di dalam rahim intrauterine bisa menghambat implantasi dan pertumbuhan embrio. 5. Gangguan imun Kondisi kesehatan ini juga menjadi penyebab janin tidak berkembang, salah satunya adalah autoimun. Pada wanita penderita autoimun, tubuhnya akan menolak embrio yang ditanamkan ke dalam rahim sehingga menyebabkan gagal berkembang. 6. Faktor hormonal Janin tak berkembang juga bisa disebabkan oleh faktor hormonal, seperti Kadar hormon progesteron yang rendah Gangguan endokrin Disfungsi tiroid Sindrom polikistik ovarium PCOS. M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto Freepik