AmalkanCara Hidup yang Menyenangkan Hati Tuhan (Bahagian 2) Panduan pembelajaran ini berdasarkan bab 12 dalam buku Apakah Sebenarnya Ajaran Bible? Kajilah ajaran Bible tentang bagaimana sahabat Tuhan dapat tetap setia walaupun menghadapi cabaran. Muat turun. Mungkin Anda Suka Juga.
Hidupyang Disita. June 25, 2021. Surat Gembala. Saudaraku, Menurut yang saya pahami dan bercermin pada diri sendiri, banyak orang belum mengalami Tuhan. Dan hal ini membuat saya berduka. Tentu mengalami Tuhan itu bukan hanya pengalaman liturgi, berdoa lama di menara doa misalnya, bukan itu. Seremonial atau kebaktian—baik itu kebaktian umum
19c, d). Sungguh sangat menyedihkan bila hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan namun mereka sendiri tidak melihat perbuatan Tuhan. Awal penolakan terhadap Tuhan. Buta dan tuli rohani merupakan awal penolakan terhadap Tuhan. Akibatnya sangat fatal. Hukuman yang dialami Israel merupakan tindakan Tuhan agar mereka mau menyadari kesalahannya.
Sepertiditulis dalam Amsal 6: 16-19, "Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara."
Daritahun ke tahun, perceraian bukannya berkurang, tetapi justru semakin menunjukkan peningkatan. Hal ini juga sering melanda kehidupan jemaat Tuhan. Akhirnya gereja diperhadapkan dengan masalah yang sulit antara yang "harus" merupakan perintah Allah dengan "keharusan" untuk menghadapi anggota jemaatnya yang tertimpa kasus semacam itu.
Namun ada sebuah fakta yang menyedihkan. Pada tahun 2010, LiveStrong menggunakan dana sumbangan sebesar US$500,000 (setengah juta dolar Amerika), hanya untuk menuntut ratusan organisasi sosial lainnya, yang menggunakan motto dengan kata 'live' atau 'strong'. tetapi karena kita memiliki hati yang dekat dengan Tuhan dan ingin
26 Firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau".
PanggilanTuhan akan selalu bersinggungan dengan yang namanya identitas diri. Jika kita mengenal identitas diri kita dengan benar, maka kita akan bisa menjalankan panggilan Tuhan dengan baik sesuai kehendak Tuhan. Sekerja Allah) Mereka hanyalah orang awam, pengusaha tenda yang juga sibuk dengan segala urusan bisnis, tapi mempunyai hati
Kebenaranmengenai otoritas Tuhan adalah kebenaran yang harus diperlakukan dengan serius oleh setiap orang, ia harus mengalami dan memahaminya dengan sepenuh hati; karena kebenaran ini berkaitan dengan hidup setiap orang, dengan masa lalu, masa kini, dan masa depannya, pada setiap titik peristiwa penting yang harus dilalui setiap orang dalam kehidupan, dengan pengetahuan manusia akan kedaulatan
Sayaada menerima panggilan dari utara tanahair. Menurut beliau, ada pertemuan diantara - YB Menteri Pertanian bersama NGO Haiwan Pulau Pinang, Pemilik Klinik Haiwan, Pemilik Pet Shope, Pemilik Syarikat Berkaitan Haiwan dan Aktivis Haiwan Pulau Pinang berhubung Anjing Liar dan Isu Rabies. Tarikh Pertemuan - 6 Oct 2015.
amnFi. Saya ingin memberikan jaminan bahwa ada suatu penyembuhan yang pasti bagi rasa sakit hati, kekecewaan, kesengsaraan, penderitaan, dan kepedihan. Pemazmur menyatakan, “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.”1 Penyembuhan adalah mukjizat ilahi; luka-luka adalah keadaan yang dialami semua umat manusia. Shakespeare telah menyatakan, “Orang dapat menertawakan luka hanya jika dia sendiri tidak memiliki luka itu.”2 Tampaknya tidak seorang pun yang luput dari masalah, tantangan, dan kekecewaan dunia ini. Dalam masyarakat modern yang penuh kesibukan, beberapa metode penyembuhan yang orang tua kita rasakan tampaknya tidak lagi berhasil dalam kehidupan kita. Semakin sedikit orang yang mampu meredakan stres dengan melakukan kerja fisik dan mengolah tanah. Berbagai tuntutan yang meningkat, opini yang berbeda, iklan yang menggoda, suara berisik, keadaan sulit dari banyaknya hubungan pribadi dapat merampok jiwa kita dari kedamaian yang dibutuhkan oleh jiwa kita agar berdaya guna dan hidup. Ketergesaan kita untuk memenuhi tuntutan kerja rutin kita menghancurkan kedamaian batin kita. Tekanan-tekanan untuk bersaing dan hidup amatlah besar. Hasrat kita untuk memiliki harta benda pribadi tampak besar pula. Meningkatnya kekuatan-kekuatan yang menghancurkan individu serta keluarga mendatangkan kepedihan besar dan rasa sakit hati. Satu alasan penyebab penyakit rohani dalam masyarakat kita adalah bahwa begitu banyak orang yang tidak mengetahui atau peduli dengan apa yang secara moral benar dan salah. Begitu banyak hal dinilai berdasarkan pada kenyamanan serta pemerolehan uang atau barang. Baru-baru ini, segelintir orang dan tersebut, yang cukup berani untuk berdiri dan bersuara menentang perzinaan, ketidakjujuran, kekerasan, serta bentuk-bentuk kejahatan lainnya sering dicemooh. Banyak hal yang secara jelas adalah salah, baik yang sah maupun tidak sah. Mereka yang bersikukuh mengikuti hal-hal yang jahat dari dunia tidak dapat mengetahui “damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal.”3 Bagaimanapun juga, kita harus menemukan pengaruh penyembuhan yang mendatangkan keteduhan bagi jiwa. Di manakah balsam ini? Di manakah kelegaan pengganti yang sedemikian diperlukan untuk membantu kita mengatasi tekanan-tekanan dunia? Penghiburan pengganti dapat datang melalui komunikasi yang meningkat dengan Roh Allah. Ini dapat mendatangkan penyembuhan rohani. Penyembuhan rohani digambarkan dalam kisah Warren M. Johnson, yang merupakan seorang pionir operator kapal feri di Lee’s Ferry, Arizona. Sebagai pemuda, Warren Johnson pergi ke barat mencari emas pada musim semi tahun 1866. Dia sakit parah, dan rekan-rekannya meninggalkannya di bawah sebatang pohon di halaman rumah sebuah keluarga di Bountiful, Utah. Salah seorang anak perempuan keluarga itu menemukannya dan melaporkan bahwa ada orang mati di halaman itu. Meskipun dia benar-benar orang asing, keluarga yang baik ini membawanya masuk dan merawatnya sampai sembuh. Mereka mengajarkan Injil kepadanya dan dia dibaptiskan. Akhirnya dia berhenti sebagai operator kapal feri di Lee’s Ferry. Pada tahun 1891 keluarga Warren Johnson mengalami sebuah tragedi besar. Dalam waktu singkat, mereka kehilangan empat anak karena penyakit difteri. Keempat anak itu dikuburkan secara berdampingan. Dalam sepucuk surat kepada Presiden Wilford Woodruff, tertanggal 29 Juli 1891, Warren menceritakan kisah itu “Dengan hormat, Pada bulan Mei 1891 sebuah keluarga yang tinggal di Tuba City, datang ke sini dari Richfield Utah, dimana mereka telah menghabiskan musim dingin mereka untuk mengunjungi teman-teman. Di Panguitch mereka menguburkan seorang anak, dan tanpa membersihkan kereta atau diri mereka sendiri, bahkan tidak berhenti untuk mencuci pakaian si anak yang meninggal, mereka datang ke rumah kami dan menginap, berbaur dengan anak-anak kecil kami …. Kami tidak tahu apa-apa mengenai sifat penyakit itu, namun memiliki iman kepada Allah, saat kami berada di sini di ladang misi yang sangat keras, dan berusaha sekeras yang kami ketahui untuk mematuhi Kata-Kata Bijaksana, serta melaksanakan tugas-tugas keagamaan kami, seperti membayar persepuluhan, doa keluarga, dan sebagainya, agar anak-anak kami dapat diselamatkan. Namun, dalam waktu 4 1/2 hari [anak lelaki sulung] meninggal dalam pelukan saya. Dua orang lagi meninggal karena penyakit dan kami berpuasa serta berdoa sebanyak mungkin menurut kebijaksanaan kami, karena kami memiliki banyak tugas untuk dilaksanakan di sini. Kami berpuasa selama 24 jam dan saya pernah berpuasa selama 40 jam, namun dua anak perempuan saya juga meninggal. Sekitar satu minggu setelah kematian mereka anak perempuan saya yang berusia lima belas tahun, Melinda, terserang penyakit dan kami melakukan segalanya semampu kami namun dia mengikuti yang lainnya, dan tiga orang dari anak perempuan terkasih saya serta seorang anak lelaki telah meninggal, dan itu belum berakhir. Anak perempuan tertua saya yang berusia 19 tahu sekarang tak berdaya karena penyakit, dan kami berpuasa serta berdoa untuk kesembuhannya …. Apa yang telah kami perbuat sehingga Tuhan meninggalkan kami, dan apa yang dapat kami lakukan untuk memperoleh kasihnya lagi[?] Salam dalam Injil Warren M. Johnson”4 Dalam sepucuk surat berikutnya kepada temannya, Warren Foote, Brother Johnson bersaksi bahwa dia telah menemukan kedamaian rohani. “Tetapi saya dapat meyakinkan Anda, bahwa itu merupakan [pencobaan] tersulit dalam kehidupan saya, namun saya memulainya untuk keselamatan, dan saya memutuskan melalui bantuan dari Bapa Surgawi saya untuk berpegang teguh pada pegangan besi, tidak peduli apa pun pencobaan yang mungkin menimpa saya. Saya tidak mengabaikan kinerja dari tugas-tugas saya, dan berharap serta percaya bahwa saya akan memiliki iman dan doa dari saudara-saudara saya supaya saya boleh hidup agar dapat menerima berkat-berkat, melalui wewenang Anda, yang telah Anda anugerahkan di atas kepala saya.”5 Pasal-Pasal Kepercayaan ketujuh menyatakan bahwa, di antara karunia-karunia rohani lainnya, kita percaya pada karunia penyembuhan. Saya percaya karunia ini mencakup untuk menyembuhkan baik tubuh maupun roh. Roh berbicara kedamaian ke dalam jiwa. Keteduhan rohani ini datang dengan memohon karunia-karunia rohani, yang diminta dan dinyatakan dalam banyak cara. Karunia-karunia itu kaya, penuh, dan berlimpah di Gereja zaman sekarang. Karunia-karunia itu mengalir dari penggunaan kesaksian yang rendah hati dan benar. Karunia-karunia itu juga datang melalui menyembuhkan yang sakit setelah pengurapan dengan minyak yang dipersucikan. Kristus adalah Tabib Besar, yang bangkit dari kematian “dengan kesembuhan pada sayap-sayap-Nya,”6 sementara sang Penghibur adalah agen penyembuhan. Tuhan telah menyediakan banyak cara melalui mana kita menerima pengaruh yang menyembuhkan ini. Saya bersyukur bahwa Dia telah memulihkan pekerjaan bait suci ke bumi. Itu adalah bagian penting dari pekerjaan penyelamatan bagi mereka yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Bait suci-bait suci kita menyediakan sebuah tempat dimana kita dapat pergi untuk mengesampingkan banyak kecemasan dunia ini. Bait suci-bait suci kita adalah tempat kedamaian dan ketenangan. Di tempat yang kudus inilah Allah “menyembuhkan orang-orang yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka.” Pembacaan dan pembelajaran tulisan suci dapat mendatangkan penghiburan besar. Presiden Marion G. Romney 1897–1988, Penasihat Pertama dalam Presidensi Utama, menyatakan “Saya merasa yakin bahwa jika, di rumah kita, orang tua mau membaca Kitab Mormon dengan sungguh-sungguh dan secara rutin, membaca sendiri maupun bersama anak-anak, roh dari kitab yang hebat itu akan datang untuk mengisi rumah kita dan semua orang yang tinggal di dalamnya. Roh kekhidmatan akan meningkat, rasa hormat bersama dan perhatian bagi satu sama lain akan tumbuh. Roh pertengkaran akan menyingkir. Orang tua akan menasihati anak-anak mereka dalam kasih dan kebijaksanaan yang lebih besar. Kesalehan akan meningkat. Iman, pengharapan dan kasih—kasih murni Kristus—akan tinggal di dalam rumah dan kehidupan kita, yang membawa dalam kehidupan mereka kedamaian, sukacita, serta kebahagiaan.”7 Semasa muda saya, manfaat kesehatan yang diperoleh dari Kata-Kata Bijaksana, termasuk tidak menggunakan tembakau, minuman beralkohol, teh, dan kopi, belum ditegaskan sebaik sekarang ini. Namun, manfaat rohaninya telah lama dirasakan. Kata-Kata Bijaksana menjanjikan bahwa mereka yang ingat untuk mematuhi perintah ini dan hidup menaati perintah-perintah ini “akan memperoleh kesehatan di seluruh tubuh mereka.”8 Sumsum telah lama menjadi lambang bagi semangat dan kehidupan yang sehat. Namun di zaman transplantasi sumsum tulang untuk menyelamatkan hidup, kalimat “sumsum untuk tulang mereka” memberi makna tambahan yang penting sebagai perjanjian rohani. Janji-janji bagi mereka yang menaati Kata-Kata Bijaksana tetap berlaku. Mereka yang menaati hukum ini “akan menemukan kebijaksanaan dan harta pengetahuan yang besar, bahkan harta yang tersembunyi; Dan mereka akan lari dan tidak menjadi letih, dan akan jalan dan tidak jatuh pingsan. Dan, Aku, Tuhan, memberi mereka sebuah janji, bahwa malaikat pemusnah akan melewati mereka, seperti terhadap anak-anak Israel, dan tidak membinasakan mereka.” Tuhan telah berjanji bahwa malaikat pemusnah akan melewati kita, seperti terhadap anak-anak Israel, dan tidak membinasakan Jika kita ingin diselamatkan, kita juga perlu dilindungi dari berbagai metode yang menghancurkan dalam pekerjaan di dunia zaman sekarang. Meskipun demikian, bagi banyak di antara kita, penyembuhan rohani terjadi bukan di tempat-tempat besar di dunia ini namun di pertemuan-pertemuan sakramen kita. Adalah menghibur untuk beribadat dengan mengambil sakramen dengan dan diajar dengan roh kerendahan hati oleh tetangga dan teman-teman dekat yang mengasihi Tuhan serta berusaha untuk menaati perintah-perintah-Nya. Uskup kami yang baik hati menugasi para penceramah untuk berbicara tentang Injil atau asas. Biasanya mereka berbicara dengan kuasa Roh kudus, dengan membuka hati mereka agar orang-orang yang hadir dapat mengetahui nilai kesaksian mereka. Kita sebagai hadirin memahami bahwa itu diajarkan oleh Roh Kebenaran dan menegaskan kesaksian yang menyertainya. Pertemuan sakramen kita hendaknya penuh pemujaan dan penyembuhan, dengan menjaga mereka yang menghadirinya tetap kuat secara rohani. Bagian dari proses penyembuhan terjadi ketika kita beribadat melalui musik dan lagu. Menyanyikan nyanyian rohani kita yang indah serta penuh pemujaan adalah makanan bagi jiwa kita. Kita menjadi sehati dan sepikiran ketika kita menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan. Di antara pengaruh-pengaruh lainnya, beribadat melalui lagu-lagu memiliki dampak secara rohani yang mempersatukan para peserta dalam sikap khidmat. Penyembuhan rohani juga datang dari memberikan dan mendengarkan kesaksian yang rendah hati. Sebuah kesaksian yang diberikan dengan jiwa yang patah, penuh syukur bagi pemeliharaan rohani, dan tunduk pada bimbingan ilahi merupakan obat yang mujarab untuk menolong meredakan kepedihan serta kecemasan di hati kita. Saya meragukan bahwa para anggota yang tulus di Gereja ini dapat memperoleh penyembuhan rohani sepenuhnya tanpa menjadi selaras dengan dasar Gereja ini, yang dinyatakan oleh Rasul Paulus yaitu “para rasul dan nabi.”10 Ini mungkin bukan hal yang populer untuk dilakukan berdasarkan sejarah masa lalu tentang penolakan dunia akan para nabi dan pesan-pesan mereka. Walaupun demikian mereka adalah penyambung lidah Allah di bumi dan mereka dipanggil untuk memimpin serta mengatur pekerjaan pada zaman dan masa ini. Adalah juga penting bagi kita untuk kedapatan terus-menerus mendukung uskup, presiden cabang, dan presiden wilayah serta presiden distrik kita. Informasi terkini tampaknya menegaskan bahwa penyembuhan rohani terakhir terjadi dengan cara melupakan diri sendiri. Sebuah kajian tentang catatan-catatan tertulis menyebutkan bahwa mereka yang dapat bertahan hidup paling baik di penjara dan di kamp-kamp penawanan adalah mereka yang prihatin terhadap sesama narapidana dan bersedia memberikan makanan serta barang-barang mereka untuk membantu orang lain. Dr. Viktor Frankl menyatakan “Kita yang hidup di kamp konsentrasi dapat mengingat para pria yang berjalan memasuki gubuk-gubuk menghibur orang lain, memberikan potongan roti terakhir mereka. Orang-orang ini mungkin sedikit jumlahnya, namun mereka memberikan bukti yang cukup bahwa segala sesuatu dapat diambil dari seseorang kecuali satu hal kebebasan terakhir manusia—untuk memilih sikap seseorang dalam serangkaian situasi yang diberikan, untuk memilih cara orang itu sendiri.”11 Juruselamat dunia mengatakan dengan sangat sederhana “Barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.”12 Dari semua hal yang dapat kita lakukan untuk menemukan ketenangan, doalah yang barangkali paling menghibur. Kita diperintahkan untuk berdoa kepada Bapa, dalam nama Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus, dan dengan kuasa Roh Kudus. Tindakan berdoa kepada Allah adalah memuaskan jiwa, meskipun Allah, dalam hikmat-Nya, mungkin tidak memberi apa yang kita minta. Presiden Harold B. Lee 1899–1973 mengajarkan kepada kita bahwa semua doa kita dijawab, namun kadang-kadang Tuhan berkata Nabi Joseph mengajarkan bahwa “cara terbaik untuk memperoleh kebenaran dan kebijaksanaan adalah … datang kepada Allah dalam doa.”14 Doalah yang paling bermanfaat dalam proses penyembuhan. Luka-luka yang disebabkan oleh orang lain disembuhkan dengan “keterampilan menyembuhkan.” Presiden Joseph F. Smith 1838–1918 menyatakan, “Namun penyembuhan sebuah luka adalah suatu keterampilan yang tidak diperoleh hanya melalui praktik, namun melalui kelembutan yang penuh kasih yang datang dari niat baik sepenuhnya dan minat yang simpatik demi kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain.”15 Ada harapan bagi semua orang untuk disembuhkan melalui pertobatan dan kepatuhan. Nabi Yesaya menjelaskan bahwa “sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju.”16 Nabi Joseph Smith menyatakan, “Tidak pernah ada saat ketika roh terlalu tua untuk mendekat kepada Allah. Semua orang berada dalam jangkauan mendapat belas kasihan.”17 Setelah kita sungguh-sungguh bertobat, rumusnya benar-benar sederhana. Sesungguhnya, Tuhan telah memberikan rumus itu kepada kita dalam kata-kata ini “Tidak maukah kamu sekarang kembali kepada-Ku, dan bertobat akan dosa-dosamu, dan ditobatkan agar Aku dapat menyembuhkan kamu?”18 Dalam melakukan hal itu, kita memiliki janji-Nya bahwa “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati, dan membalut luka-luka mereka.” Kita menemukan ketenangan di dalam Kristus melalui pengaruh sang Penghibur, dan Juruselamat mengulurkan undangan kepada kita “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”19 Rasul Petrus berbicara tentang “serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”20 Sewaktu kita melakukan hal ini, penyembuhan terjadi, sama seperti yang Tuhan janjikan melalui Nabi Yeremia ketika Dia berfirman “Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, dan akan menghibur mereka dan menyukakan mereka sesudah kedukaan mereka …. Aku akan membuat segar orang yang lelah, dan setiap orang yang merana akan Kubuat puas.”21 Di kemuliaan selestial, kita diberitahu bahwa “Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita.”22 Maka iman dan pengharapan akan menggantikan rasa sakit hati, kekecewaan, kesengsaraan, penderitaan, dan kepedihan, dan Tuhan akan memberi kita kekuatan, sebagaimana yang Mormon katakan, bahwa kita “tidak akan menderita sesuatu macam kesengsaraan apa pun, kecuali kesengsaraan itu tertelan di dalam kesukaan tentang Kristus.”23 GAGASAN BAGI PENGAJAR KE RUMAH Setelah Anda dengan doa yang sungguh-sungguh mempersiapkan diri, bagikanlah pesan ini dengan menggunakan metode yang mendorong peran serta dari mereka yang Anda ajar. Berikut adalah beberapa contohnya Perlihatkan apa yang Anda gunakan atau mintalah para anggota keluarga untuk memperlihatkan apa yang mereka gunakan untuk merawat luka-luka ringan, misalnya sabun, air, dan perban. Bahaslah proses penyembuhan jasmani. Menurut Presiden Faust, mengapa kita memerlukan penyembuhan rohani dewasa ini? lihat empat alinea pertama dalam artikel ini. Bahaslah beberapa “metode” Presiden Faust untuk memperoleh karunia penyembuhan. Berikan kesaksian mengenai kuasa penyembuhan dari Yesus Kristus. Bacalah dengan keras atau ceritakan dengan kata-kata Anda sendiri kisah mengenai Warren M. Johnson. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini mengenai luka dan penyembuhan rohani? Bacalah apa yang dikatakan oleh Presiden Faust mengenai pertemuan sakramen. Mintalah para anggota keluarga membagikan bagaimana menghadiri pertemuan sakramen telah membantu mereka merasakan Roh Kudus dan disembuhkan. Tekankan bahwa Presiden Faust menggunakan firman Allah dari tulisan suci kunci untuk membantu menyembuhkan jiwa yang terluka lihat Yakub 28. Kenali dan bagikanlah tulisan suci tersebut yang mengesankan bagi Anda.
Amsal 420-27 “……..Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan…….”. Menjadi garam dan terang dalam pemikiran kita diawali dengan menjaga hati. Pemikiran kita dapat tercemar dan menjadi najis di hadapan Allah karena memiliki segala pikiran jahat, seperti pembunuhan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat Mat. 1519; Mark. 721 yang bersumber dari hati yang tidak bersih. Hal-hal tersebut dapat terjadi bila seseorang tidak mau menjaga hatinya. Amsal 423 berkata “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Jadi, setiap kita perlu menjaga hati supaya tidak timbul kehidupan dan pikiran yang bertentangan dengan Firman-Nya. Lalai dalam menjaga hati akan mengakibatkan kita menyimpang dari jalan yang aman dan terjebak dalam jerat pembinasaan bnd. Ams. 724-27. Apa yang perlu kita ketahui tentang hati kita ?. Pertama, hati manusia adalah pusat pengendalian sikap dan darinyalah keluar instruksi yang biasanya kita jalani dengan patuh. Hati adalah saripati manusia, hati mencerminkan siapa kita sesungguhnya. Hati tidak berbohong, namun hati dapat memerintahkan kita untuk berbohong. Hati tidak bisa membunuh, tetapi hati sanggup menyuruh tangan untuk membunuh. Hati adalah perangkat lunak dalam komputer otak manusia yang dapat memprogramkan kita berbuat seturut kehendaknya. Betapa berkuasanya hati! Itu sebabnya firman Tuhan mengingatkan, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan” Ams. 423. Kedua, hati adalah sumber “mata air”, bila sumbernya kotor, maka kotorlah airnya, namun bila sumbernya bersih, maka bersihlah airnya. Rupanya hati tidak dengan sendirinya bersih, kita harus menjaganya dengan seksama. Kita harus selalu melindunginya agar tidak tercemari. Bill Bright alm., pendiri Campus Crusade for Christ, menawarkan resep untuk menjaga kebersihan hati yaitu dengan cara “bernapas” secara rohani. Jika kita mendukakan Roh Kudus, akuilah dosa; dengan kata lain, “hembuskan napas.” Setelah itu, dengan iman, “tariklah napas”, terimalah kuasa Roh Kudus kembali. Hanya Roh Kuduslah yang dapat menolong kita menjaga hati agar tetap bersih. Karena pemikiran kita dipengaruhi dari hati kita, maka kita perlu menjaga hati supaya garam dan terang kita sebagai anak-anak Allah dapat kita tampilkan dalam pemikiran dan tindakan kita. Bahan bacaan Amsal 423; Matius 1518-19; Markus 721; Lukas 645. [Sumber Ayub Sahrul Efendi, Ilustrasi. Menjaga kehidupan bersih adalah dengan cara menjaga hati
RHEMA HARI INI Amsal 1316 Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan. Ketika mengetahui bahwa suaminya telah berselingkuh, hati Yami bergelora oleh amarah. Perasaan di khianati sangatlah menyakitkan bagi Yami. Sebenarnya sudah sejak lama ia tahu suaminya tidak setia, tetapi Yami berusaha untuk tetap tenang, berpikir positif dan percaya pada suaminya. Foto-foto dan pesan mesra yang Yami temukan di ponsel suaminya, akhirnya menjadi bukti yang meruntuhkan pertahanan Yami. Ingatan demi ingatan perbuatan suaminya yang menyakitkan hatinya, yang selama ini ia pendam dalam-dalam, kini menyerbu pikirannya. Membuat hati Yami semakin terbakar dan berpikir bahwa tidak bisa tidak, semua ini haruslah diakhiri. Keputusan untuk berpisah awalnya terlihat sangat sempurna bagi Yami. Ia sudah lelah dengan ketidaksetiaan suaminya. Tetapi seperti ada sesuatu yang menahannya untuk mengkonfrontasi suaminya. Yami pun memutuskan untuk menenangkan diri dahulu dan meminta petunjuk Roh Kudus. Melalui tuntunan-Nya, Yami menemukan sebuah kotbah di YouTube yang begitu mengena di hatinya. Seolah seperti Tuhan sendiri sedang berbicara kepadanya melalui firman yang disampaikan. Yami bersyukur ia tidak terburu-buru bertindak yang pada akhirnya membuat ia menyesal di kemudian hari. Kita manusia memang diberi Tuhan kehendak bebas untuk memilih. Selain sebuah anugerah, kebebasan ini juga bisa membawa kita pada pilihan yang salah. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk bertindak, tanyakanlah kepada diri kita sendiri, apakah tindakan yang akan kita lakukan ini menyenangkan hati Tuhan, atau justru mendukakan hati-Nya? Manakah yang kita pilih, kita yang tertawa puas atau senyum di wajah Tuhan? Jika kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, kita pasti lebih memilih Tuhan yang disenangkan meskipun harus ada pengorbanan dan air mata di pihak kita. Sebab ketika hati Tuhan di senangkan dengan perbuatan kita, apa yang kita anggap kerugian dan kesengsaraan, akan Tuhan ubahkan menjadi berkat besar, sukacita dan sorak sorai kemenangan. RENUNGAN Sebelum bertindak, tanyakan kepada diri sendiri apakah TINDAKAN kita MENYENANGKAN atau MENDUKAKAN hati Tuhan. APLIKASI 1. Selama ini apakah Anda bertanya kepada diri Anda sendiri sebelum bertindak? 2. Tindakan mendukakan hati Tuhan apa yang pernah Anda ambil? Bagaimana perasaan Anda sesudah melakukannya? 3. Apa komitmen Anda setelah ini, agar tindakan Anda adalah yang menyenangkan hati Tuhan? DOA UNTUK HARI INI “Tuhan Yesus, terimakasih untuk Roh Kudus-Mu yang senantiasa membimbing, menuntun dan mengajari kami. Biarlah Roh-Mu yang semakin besar dan menguasai hati kami, sehingga apa yang kami perbuat hanyalah untuk menyenangkan hati-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.”